Pages

Rabu, 20 Februari 2013

Tiga Golongan yang Do’anya tidak Dikabulkan


Abu Musa Al Asy’ari r.a berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Tiga orang yang berdo’a kepada Allah, tetapi tidak dikabulkan; seorang laki-laki yang mempunyai istri yang buruk akhlaknya, tetapi ia tidak menceraikannya, orang yang mempunyai piutang pada seseorang, tetapi ia tidak mempersaksikannya, dan orang yang memberikan kepada orang yang belum sempurna akhlaknya akan hartanya, padahal Allah SWT telah berfiman:

Artinya : ”Dan janganlah kalian memberikan harta-harta kalian kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya …” (Q.S An Nisa’ : 5)

Tidak dikabulkannya do’a mereka hanya khusus untuk orang-orang yang bersengketa dengan mereka yang disebutkan di dalam hadits tersebut.

Al Munawi r.a berkata, “Seorang laki-laki yang memiliki istri yang buruk akhlaknya, tetapi ia tidak mentalaknya. Apabila ia berdo’a untuk keburukan istrinya, Allah tidak mengabulkannya; karena ia telah menyiksa dirinya sendiri dengan terus berumah tangga dengan (istri)nya (itu), padahal ia bisa dengan mudah menceraikannya. Orang yang mempunyai piutang kepada orang lain, tetapi ia tidak mempersaksikannya, lalu orang yang berutang mengingkarinya.

Apabila ia berdo’a (untuk keburukan orang yang berutang) tidak dikabulkan; karena ia lalai dan meremehkan dengan tidak melaksanakan firman Allah SWT :

Artinya : “… Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang laki-laki (di antaramu) …” (Q.S. Al Baqarah : 282)

Adapun orang yang memberikan kepada orang yang safiih yaitu orang yang wewenangnya dalam membelanjakan harta dibatasi oleh hakim karena kebodohan (mahjuur ‘alaih di safah) hartanya, yaitu sebagian dari hartanya, padahal ia tahu statusnya dibatasi hakim (hajr), apabila ia berdo’a untuk keburukannya, tidak dikabulkan; karena dirinya sendirilah yang menyia-nyiakan harta, maka tidak ada alas an baginya.

Sumber : Agar Setiap Do’a Anda Dikabulkan, Abdurrahman bin Abdullah bin Shalih As Sahim & Sain bin Ali Wahf Al Qahthani, hal. 176-177

Tidak ada komentar:

Posting Komentar