Pages

Sabtu, 02 Februari 2013

Hati-hatilah dengan Sumpah Anda


Hendaknyalah wanita muslimah mengetahui bentuk-bentuk sumpah, agar dapat terhindar dari kefasyikan atau bentuk-bentuk pengkhianatan.

HATI bagian dari badan manusia yang mendorong melakukan perbuatan kebajikan maupun keburukan. Hati juga membuat seseorang berkehendak melakukan sumpah dengan perbuatan baik, ataupun sumpah yang dilarang oleh agama Islam. Sumpah tidak sah, kecuali dengan menyebut nama atau salah satu sifat Allah swt. Dan jika Anda bersumpah, harus mengerjakan apa yang dijadikan objek sumpahnya, jika tidak mengerjakannya, diwajibkan baginya untuk membayar kafarat. Rasulullah saw pernah mengatakan kepada Usamah bin Zaid: “Demi Allah, sesungguhnya dia benar-benar tercipta sebagai pemimpin.” Dalam kitab At Tathdzib, Imam Nawawi mengatakan: “Ungkapan ‘aimullah’, sama seperti ungkapan ‘haqqallah’, dan kalimat seperti itu sah sebagai sumpah.” Penuturan Rasulullah saw, tentang Wallahi, Billahi, dan Tallahi, Ibnu Hajar mengatakan: “Ketiga kata itu merupakan kata sumpah.”

Hendaknya wanita muslimah mengetahui, bahwa sumpah dengan nama selain Allah swt sama sekali tidak diperbolehkan. Karena, sumpah itu menuntut diagungkannya apa yang disumpahkan tersebut, dan hanya Allah swt saja yang berhak diagungkan. Ibnu Umar ra pernah bersumpah atas nama ayahnya, dan Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah melarang kalian bersumpah dengan ayah-ayah kalian. Barangsiapa bersumpah, maka hendaknya dia bersumpah dengan Allah atau hendaklah dia diam saja.” Jika sumpah itu diniatkan, maka sah sumpahnya itu. Sebaiknya jika tidak diniatkan sebagai sumpah maka tidak sah sumpah itu. Allah swt mengingatkan, sebagaimana firmannya: “Dan jagalah sumpah kalian.” QS. Al Maidah : 89

Menurut Imam Ghazali, bahwa kata Aimullah di dalam sumpah, sama dengan Tallahi, dan kedua-duanya sama, seperti ungkapan: “Aku bersumpah dengan nama Allah.” Dari Sa’ad ra mengatakan, Rasulullah saw bersabda: “Jika seorang kaisar runtuh, maka tidak ada kaisar lagi setelahnya, dan jika seorang kisra runtuh, maka tidak ada kisra lagi sesudahnya. Demi Allah yang jiwaku berada di tanganNya, kalian pasti akan menginfakkan seluruh harta simpanan mereka berdua di jalan Allah.” Kemudian Abu Bakar pernah mengatakan: “Laahaallahi Idzan, kalimat ini diartikan sama sebagai wallahi, atau billahi, atau tallahi (Demi Allah).” Dalam Al Qur’an terdapat sumpah, sebagaimana firmanNya: “Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipudaya terhadap berhala-berhala kalian sesudah kalian pergi meninggalkannya.” QS. Al Anbiya : 57. Namun, berdasarkan hadits, bagi orang yang sudah bersumpah, kemudian mengatakan Insya Allah, maka dia tidak dianggap melanggar sumpah. Dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan, Nabi Sulaiman bin Dawud pernah mengatakan akan menggauli istri-istrinya, sehingga masing-masing dari  mereka akan melahirkan anak laki-laki yang berjuang di jalan Allah. Kemudian salah seorang temannya mengatakan: “Katakanlah Insya Allah.” Tetapi saat itu Nabi Sulaiman lupa mengucapkannya, sehingga tidak seorang pun istrinya melahirkan kecuali hanya seorang anak yang cacat. Lalu Rasulullah bersabda: “Seandainya dia mengatakan, Insya Allah, maka dia tidak bisa dianggap melanggar sumpah dan mungkin dia akan mendapat apa yang diinginkannya.” Jika wanita muslimah bersumpah, lalu dia melihat ada yang lebih baik dari mengerjakan sumpahnya, maka hendaklah mengerjakan sesuatu yang lebih baik itu, kemudian hendaklah membayar kafarat (denda) atas sumpahnya itu.

Ada sumpah Laghwi, yaitu sumpah yang diucapkan tanpa kesengajaan, Allah tidak menghukum sumpah yang tidak dimaksudkan untuk bersumpah. Sumpah Mun’aqad, yaitu sumpah yang dimaksudkan disengaja, diwajibkan membayar kafarat jika terjadi pelanggaran terhadap sumpah tersebut. Sumpah Ghamus, sumpah yang diucapkan seseorang yang dia mengetahui adalah sebuah kebohongan. Atau sumpah yang dimaksudkan untuk merampas hak, berbuat fasik atau pengkhianatan. Hendaknyalah wanita muslimah mengetahui bentuk-bentuk sumpah, agar dapat terhindar dari kefasyikan atau bentuk-bentuk pengkhianatan. Berhati-hatilah Anda dengan sumpah Anda dalam menjalani kehidupan. Firman Allah:

Dan janganlah kalian menjadikan sumpah-sumpah kalian sebagai alat menipu di antara kalian, yang menyebabkan tergelincir kaki kalian sesudah berdiri kokoh, dan kalian rasakan kemelaratan (di dunia) karena kalian menghalangi manusia dari jalan Allah dan bagi kalian azab yang besar.” QS. An Nahl : 94

Sumber : Wanita di Wajahmu Kulihat Surga (hal. 362-365), Buya H. M. Alfis Chaniago

Tidak ada komentar:

Posting Komentar