Pages

Rabu, 20 Februari 2013

Tercelanya Sombong dan Ujub

Ketahuilah! Bahwa sesungguhnya kesombongan dan I’jab (membanggakan diri) adalah menghilangkan segala macam keutamaan dan menghasilkan beberapa kerendahan. Cukuplah bagimu dari kerendahan yang mengahalangi engkau mendengarkan nasehat dan menerima pelajaran. Karena itulah mereka mengatakan: “Ilmu akan sia-sia di antara malu dan sombong. Ilmu merusak orang yang merasa tinggi (sombong) sebagaimana banjir menghancurkan tempat yang tinggi.”

Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji dari kesombongan.”

Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang menyeret pakaiannya dengan congkak, maka Allah tidak akan memandang padanya.”

Orang-orang Hukama berkata : “Tidak akan abadi kekuasaan apabila disertai dengan kesombongan.”

Allah SWT menyebutkan kesombongan bersamaan dengan kebinasaan.

Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Al Qashash 83 (yang artinya) : “Negeri akhirat itu, kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di bumi.”

Dan dalam firmannya yang lain surat Al A’raf ayat 46 yang artinya : “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alas an yang benar dari ayat-ayatKu.”

Orang-orang Hukama berkata : “Aku tidak pernah melihat seorang yang sombong kecuali berpindahlah apa yang ada padanya kepada diriku.”

Ibnu Awanah adalah orang yang paling jelek kesombongannya diceritakan bahwa sesungguhnya dia berkata kepada pelayannya : “Ambilkan air minum untukku”. Pelayan itu berkata : “Ya”. Berkatalah Ibnu Awanah : “Sesungguhnya yang mengatakan “Ya” hanyalah orang yang berkata “Tidak”. Tamparlah dia. Lalu ditamparlah pelayan itu.

Dan dia pernah memanggil seorang pembajak tanah, dia berbicara dengannya. Lalu ketika dia selesai memanggil supaya dibawakan air dan dia berkumur dengan air itu karena merasa jijik telah berbicara dengan pembajak tanah itu. Dia dikatakan orang : “Fulan yang menempatkan dirinya pada sebuah derajat yang sepandainya dia jatuh dari derajat itu tentu menjadi bersedih.”

Dikatakan : “Tidak akan sombong kecuali setiap orang yang hina dan tidak merendahkan diri kecuali setiap orang yang luhur.”

Nabi Muhammad SAW bersabda : “Tiga hal yang membuat binasa, yaitu terlalu kikir yang ditaati, kesenangan nafsu yang diikuti dan seorang yang membanggakan dirinya.”
Dari Abdillah bin Amr, sesungguhnya Rasulullah SAW, telah bersabda : “Sesungguhnya Nuh as ketika akan wafat, dia memanggil kedua puteranya dan berkata : “Sesungguhnya aku memerintahkan kepada kamu berdua dengan dua perkara dan melarang kamu berdua dari dua perkara pula. Yaitu aku melarangmu syirik dan sombong dan memerintahkanmu dengan Laa Ilaahs Illallaah, karena sesungguhnya langit dan bumi beserta apa yang ada di dalamnya seandainya di letakkan pada daun timbangan dan Laa Ilaahs Illallaah pada daun timbangan yang lain, maka Laa Ilaahs Illallaah lebih menang dari semua itu. Dan seandainya langit dan bumi ada dalam sebuah lingkaran, lalu Laa Ilaahs Illallaah diletakkan di atasnya tentu Laa Ilaahs Illallaah akan memotongnya. Dan aku memerintahkan kepada kamu berdua dengan Subhanallah Wa Bihamdihi. Karena dia adalah shalat dari segala sesuatu dan dengannya segala sesuatu dan dengannya segala sesuatu diberi rizqi.”

Dari Abdullah bin Salam ra sesungguhnya dia pernah lewat dalam sebuah pasar, sedang diatasnya terdapat seikat kayu bakar. Lalu ditanyakanlah padanya : “Apa yang mendorongmu atas perbuatan ini? Padahal Allah telah membuat engkau kayu dari perbuatan ini.” Dia berkata : “Aku ingin menghalangi kesombongan dari diriku.”

Sumber : Membersihkan Jiwa dari Sifat Tercela untuk Meraih Sifat Terpuji, Imam Ghazali, hal 20-22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar