Rasulullah
SAW bersabda : “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat
seberat biji dari kesombongan.”
Rasulullah
SAW bersabda : “Barangsiapa yang menyeret pakaiannya dengan congkak, maka Allah
tidak akan memandang padanya.”
Orang-orang
Hukama berkata : “Tidak akan abadi kekuasaan apabila disertai dengan
kesombongan.”
Allah
SWT menyebutkan kesombongan bersamaan dengan kebinasaan.
Allah
SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Al Qashash 83 (yang artinya) : “Negeri
akhirat itu, kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri
dan berbuat kerusakan di bumi.”
Dan
dalam firmannya yang lain surat Al A’raf ayat 46 yang artinya : “Aku akan
memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alas an yang
benar dari ayat-ayatKu.”
Orang-orang
Hukama berkata : “Aku tidak pernah melihat seorang yang sombong kecuali
berpindahlah apa yang ada padanya kepada diriku.”
Ibnu
Awanah adalah orang yang paling jelek kesombongannya diceritakan bahwa
sesungguhnya dia berkata kepada pelayannya : “Ambilkan air minum untukku”. Pelayan
itu berkata : “Ya”. Berkatalah Ibnu Awanah : “Sesungguhnya yang mengatakan “Ya”
hanyalah orang yang berkata “Tidak”. Tamparlah dia. Lalu ditamparlah pelayan
itu.
Dan
dia pernah memanggil seorang pembajak tanah, dia berbicara dengannya. Lalu ketika
dia selesai memanggil supaya dibawakan air dan dia berkumur dengan air itu
karena merasa jijik telah berbicara dengan pembajak tanah itu. Dia dikatakan
orang : “Fulan yang menempatkan dirinya pada sebuah derajat yang sepandainya
dia jatuh dari derajat itu tentu menjadi bersedih.”
Dikatakan
: “Tidak akan sombong kecuali setiap orang yang hina dan tidak merendahkan diri
kecuali setiap orang yang luhur.”
Nabi
Muhammad SAW bersabda : “Tiga hal yang membuat binasa, yaitu terlalu kikir yang
ditaati, kesenangan nafsu yang diikuti dan seorang yang membanggakan dirinya.”
Dari
Abdillah bin Amr, sesungguhnya Rasulullah SAW, telah bersabda : “Sesungguhnya
Nuh as ketika akan wafat, dia memanggil kedua puteranya dan berkata : “Sesungguhnya
aku memerintahkan kepada kamu berdua dengan dua perkara dan melarang kamu
berdua dari dua perkara pula. Yaitu aku melarangmu syirik dan sombong dan
memerintahkanmu dengan Laa Ilaahs Illallaah, karena sesungguhnya langit dan
bumi beserta apa yang ada di dalamnya seandainya di letakkan pada daun
timbangan dan Laa Ilaahs Illallaah pada daun timbangan yang lain, maka Laa
Ilaahs Illallaah lebih menang dari semua itu. Dan seandainya langit dan bumi
ada dalam sebuah lingkaran, lalu Laa Ilaahs Illallaah diletakkan di atasnya
tentu Laa Ilaahs Illallaah akan memotongnya. Dan aku memerintahkan kepada kamu
berdua dengan Subhanallah Wa Bihamdihi. Karena dia adalah shalat dari segala
sesuatu dan dengannya segala sesuatu dan dengannya segala sesuatu diberi rizqi.”
Dari
Abdullah bin Salam ra sesungguhnya dia pernah lewat dalam sebuah pasar, sedang
diatasnya terdapat seikat kayu bakar. Lalu ditanyakanlah padanya : “Apa yang
mendorongmu atas perbuatan ini? Padahal Allah telah membuat engkau kayu dari
perbuatan ini.” Dia berkata : “Aku ingin menghalangi kesombongan dari diriku.”
Sumber
: Membersihkan Jiwa dari Sifat Tercela
untuk Meraih Sifat Terpuji, Imam Ghazali, hal 20-22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar